Hotman Paris soal PPATK Bekukan Rekening Dormant: Tidak Berhak dan Melanggar HAM - News berita69.org

Hotman Paris soal PPATK Bekukan Rekening Dormant: Tidak Berhak dan Melanggar HAM - News berita69.org

  • Sport
Hotman Paris soal PPATK Bekukan Rekening Dormant: Tidak Berhak dan Melanggar HAM - News berita69.org

2025-07-31 00:00:00
Hotman mempertanyakan dasar atas aturan tersebut dibuat.

berita69.org, Jakarta - Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) direncanakan bakal melakukan pemblokiran rekening dormant.

Hal itu dilakukan dikarenakan tidak adanya aktivitas transaksi dalam periode tertentu, biasanya antara 3 hingga 12 bulan, tergantung kebijakan masing-masing bank.

Terkait hal itu, Pengacara Kondang Hotman Paris mengaku menerima banyaknya laporan kepada pihaknya dalam hal ini Hotman 911 dari masyarakat soal peraturan baru tersebut.

"Katanya ada peraturan baru yaitu apabila nyimpan uang di bank tidak dipakai transaksi dalam 3-12 bulan maka dibekukan oleh PPATK.

Jadi kalau rekening bank saudara tidak dipakai dalam 3-12 bulan, maka rekening saudara akan dibekukan oleh PPATK.

Nanti untuk mencairkan bakal repot," kata Hotman dalam video, seperti dikutip merdeka.org, Kamis (31/7).

Hotman pun kemudian mempertanyakan dasar atas aturan tersebut dibuat.

Apalagi, aturan itu menurutnya merepotkan masyarakat.

"Kalau seorang ibu-ibu di kampung misalnya yang misalnya buka rekening di bank, dibuka oleh anaknya dia tidak belum tentu dipakai sama ibunya, apalagi orang kampung.

Masa rekeningnya harus dibekukan dan itu kan melanggar Hak Asasi," ujarnya.

"Bapak-bapak tidak berhak membekukan rekening orang kalau memang dia tidak pakai atau normal rekeningnya, bapak tidak berhak, nasional tidak berhak, itu hak pribadi orang," sambungnya.

Sehingga, dirinya pun meminta agar peraturan yang dianggap melanggar Hak Asasi Manusia (HAM) itu tidak segera disahkan dan dicabut.

"Jadi tolong agar peraturan tersebut dicabut, tolong agar peraturan tersebut dicabut itu teramat melanggar hak asasi manusia, dan akan benar-benar merepotkan bagi sebagian rakyat Indonesia yang pendidikannya di bawah rata-rata khususnya di kampung-kampung.

Sekali lagi, pemerintah jangan repotkan rakyatmu sendiri," pungkasnya.

 

 

  • Berita
  • BeritaTerkini
  • BeritaHariIni
  • BeritaTerbaru
  • KabarTerbaru
  • UpdateBerita
  • BeritaGlobal
  • BeritaNasional
  • BeritaRegional
  • BeritaPolitik
  • BeritaEkonomi
  • AnalisisOlahraga
  • BeritaHarian
  • BeritaOlahraga
  • BeritaSosial
  • BeritaTeknologi
  • BeritaPendidikan
  • BeritaKesehatan
  • BeritaEntertainment