berita69.org, Jakarta - Calon Gubernur nomor urut 3, Pramono Anung mengaku prihatin melihat kesenjangan atau disparitas di sekitar kawasan Istana Wilayah hukum.
Bukan tanpa sebab, dia mencermati tingginya gap antara si kaya dengan si miskin.
Pram mencontohkan kecamatan Cideng dan Gambir yang masuk ke dalam kawasan Istana Bangsa Jakarta.
Baca Juga
- Diskusi di Kemang Dibubarkan Paksa, Pramono: Aparat Penegak Hukum dan Pemerintah Harus Tanggung Jawab
- Jelang Debat Perdana Pilkada Jakarta, Pramono Akan Bertemu Anies dan Ahok
- 3 Usul dan Rencana Pramono Anung untuk Pecinta Hewan, Bakal Buat Cat Island di Kepulauan Seribu
"Salah satu hal yang menjadi keprihatinan pribadi saya, selama 25 tahun saya menjadi pejabat, tugas utamanya membuat kebijakan.
Saya berpikir bahwa kebijakan itu sudah membawa kebaikan bagi masyarakat.
Ternyata, di Jakarta saja, bahkan di kecamatan Cideng, yang kecamatannya kecamatan Gambir, yang jadi satu dengan Istana, disparitas atau perbedaan itu begitu mencolok sekali antara orang yang kaya dengan orang yang miskin," kata Pramono di Jaksel pada Rabu (2/10/2024).
Advertisement
"Dan itu mengganggu betul bagi saya pribadi," sambung dia.
Pramono mengatakan, ia bertekad akan membenahi kawasan tersebut bila terpilih menjadi gubernur.
Pramono janji menghadirkan keadilan bagi semua kalangan, khusus masyarakat yang selama ini terpinggirkan.
"Kalau saya diberi amanah, saya akan mengerjakan yang kecil-kecil, yang dari bawah, yang secara langsung bisa membawa manfaat bagi masyarakat," ujar dia.
Pramono menjelaskan, masyarakat di bantaran rel misalnya.
Menurut Pramono, mereka kerap dihantui kecelakaan karena tidak adanya pembatas antara ekologi masyarakat dengan jalur kereta api.
"Ini tanggungjawab pemerintah untuk harus ada pagar lah, Bahkan saya kemarin mengatakan, gak jadi gubernur pun saya akan ke sana untuk itu," ujar dia.