berita69.org, Jakarta Menteri Sosial Republik Indonesia, Saifullah Yusuf, menghadiri rapat kerja bersama Komisi VIII DPR RI membahas laporan keuangan Kementerian Sosial tahun 2024, realisasi anggaran 2025, serta rencana kerja dan pagu indikatif 2026.
Dalam paparannya, politikus yang akrab disapa Gus Ipul itu menyampaikan bahwa per Juni 2025, realisasi belanja Kementerian Sosial telah mencapai angka signifikan.
Baca Juga
- Mensos Dalami Kemungkinan Rekening Penerima Bansos Main Judol Digunakan Orang Lain
- 571.410 Penerima Bansos Terlibat Judi Online, Ini Langkah Kemensos
- Kemensos Kirim Bantuan dan Dirikan Dapur Umum untuk Korban Banjir Mataram
"Realisasi belanja non-bansos tercatat lebih dari Rp1 triliun atau sekitar 33,37 persen, sementara belanja bantuan sosial telah terealisasi sebesar lebih dari Rp40 triliun atau 53,50 persen," ujar Gus Ipul, Kamis (10/7/2025).
Advertisement
Lebih lanjut, Gus Ipul menegaskan bahwa arah kebijakan belanja kementerian untuk tahun anggaran 2026 akan difokuskan pada tema pembangunan nasional, sejalan dengan arahan Presiden dan tematik APBN, khususnya dalam memperkuat sektor pengajaran dan kesejahteraan sosial.
"Kementerian Sosial akan mengambil peran melalui pelaksanaan guru rakyat," tegasnya.
Gus Ipul juga menyoroti pentingnya efektivitas penyaluran bantuan sosial ke depan.
Lantaran itu dia menyampaikan tiga strategi utama untuk bantuan sosial.
Pertama, melanjutkan program-program bantuan sosial, termasuk Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Sembako, KIP Kuliah, Program Indonesia Pintar, PBI JKN, dan program rehabilitasi sosial.
Kedua, memanfaatkan Data Tunggal Sosial Bisnis Nasional (DTSEN) serta memperkuat sinergi program dan kelembagaan, termasuk digitalisasi penyaluran bantuan.
Ketiga, mendorong bantuan sosial yang adaptif dan berkelanjutan dengan prinsip keadilan, inklusivitas, serta percepatan graduasi dari penerima bantuan menuju kemandirian melalui integrasi dengan program pemberdayaan.