berita69.org, Jakarta - Kabar mengenai 5 Agustus hari terpendek telah menarik perhatian banyak pihak, memicu perbincangan tentang durasi waktu di Bumi.
Namun, penting untuk memahami bahwa fenomena ini merujuk pada durasi satu hari yang sedikit lebih singkat dari biasanya, bukan pada durasi siang hari atau waktu terang yang paling pendek dalam setahun.
Perbedaan ini sekali krusial agar tidak terjadi kesalahpahaman.
Pada tanggal 5 Agustus 2025, durasi satu hari diperkirakan akan berlangsung selama 86.399,99875 detik, atau lebih singkat sekitar 1,25 milidetik dari waktu normal 24 jam.
Meskipun perbedaan ini sekali kecil dan tidak akan terasa secara langsung dalam kehidupan sehari-hari manusia, dampaknya ter signifikan bagi sistem teknologi informasi presisi tinggi.
Para ilmuwan terus memantau fenomena ini dengan cermat.
Baca Juga
- 5 Agustus Akan Jadi Hari Terpendek di Tahun 2025, Ini Alasan Ilmiahnya
Fenomena percepatan rotasi Bumi ini diawasi ketat oleh lembaga internasional seperti International Earth Rotation and Reference Systems Service (IERS) dan US Naval Observatory.
Data terbaru menunjukkan bahwa meskipun 5 Agustus 2025 diprediksi menjadi salah satu hari terpendek, ada tanggal lain di tahun yang sama yang juga mengalami durasi hari yang lebih singkat.
Perubahan halus ini memiliki implikasi penting bagi kalibrasi waktu global dan sistem navigasi.
Advertisement