Duduk Perkara Lucky Hakim Tebar Ular di Sawah Lawan Hama yang Jadi Sorotan - News berita69.org

Duduk Perkara Lucky Hakim Tebar Ular di Sawah Lawan Hama yang Jadi Sorotan - News berita69.org

  • Sport
Duduk Perkara Lucky Hakim Tebar Ular di Sawah Lawan Hama yang Jadi Sorotan - News berita69.org

2025-08-13 00:00:00
Dalam program yang dia sebut “Sahabat Tani”, Lucky melepas ribuan ular jenis Coelognathus radiatus atau lebih dikenal sebagai ular lanang sapi ke area persawahan.

berita69.org, Jakarta- Bupati Indramayu Lucky Hakim kembali menjadi perbincangan hangat.

Namun kali ini bukan karena polemik politik praktis, melainkan karena cara tak biasa yang dia ambil demi menyelamatkan panen petani.

Alih-alih menggunakan racun atau jebakan, Lucky memilih ular sebagai solusi alami.

Dalam program yang dia sebut “Sahabat Tani”, Lucky melepas ribuan ular jenis Coelognathus radiatus atau lebih dikenal sebagai ular lanang sapi ke area persawahan.

Aksi ini dimulai sejak Sabtu, 9 Agustus 2025 dan langsung mencuri perhatian publik, bahkan menuai berbagai reaksi di media sosial.

Tak sedikit yang mempertanyakan, apakah tindakan ini aman bagi warga.

BACA JUGA:Lucky Hakim Bersyukur CFN dan CFD Dapat Sambutan Hangat, Jadi Ruang Inklusif Warga Indramayu

Baca Juga

  • Beda dari yang Lain, Cara Lucky Hakim Bantu Petani Lewat Ribuan Ular Dilepas ke Sawah
  • 6 Potret Lucky Hakim Lepas Ribuan Ular ke Sawah, Bantu Petani Basmi Hama Tikus
  • Lucky Hakim Lepas Ribuan Ular Sawah Demi Serang Balik Hama Tikus: Program Ini Untuk Bantu Petani

Menurut Lucky, langkah ini merupakan respons konkret atas keresahan petani terhadap hama tikus yang makin merajalela.

“Kasihan petani gagal tanam dan rugi besar karena serangan tikus teramat banyak,” ungkapnya, 8 Agustus 2025.

Ular-ular yang dilepaskan merupakan hewan asli Indramayu yang selama ini populasinya menurun drastis.

Bukan karena punah alami, tapi karena ketakutan warga yang membuat mereka diburu dan dibunuh.

Tak hanya ular, predator alami tikus lainnya seperti biawak dan burung hantu pun ikut lenyap dari habitatnya.

“Dulu tikus bisa dikontrol populasinya saat masih banyak ular, biawak, dan burung hantu,” jelas Lucky.

“Tapi karena dianggap menakutkan, mereka diburu.

Akibatnya, sekarang tikus tak terkontrol.”

Meski menuai kontroversi, Lucky Hakim yakin pendekatan ekosistem ini lebih ramah habitat ketimbang penggunaan racun kimia.

  • Berita
  • BeritaTerkini
  • BeritaHariIni
  • BeritaTerbaru
  • KabarTerbaru
  • UpdateBerita
  • BeritaGlobal
  • BeritaNasional
  • BeritaRegional
  • BeritaPolitik
  • BeritaEkonomi
  • AnalisisOlahraga
  • BeritaHarian
  • BeritaOlahraga
  • BeritaSosial
  • BeritaTeknologi
  • BeritaPendidikan
  • BeritaKesehatan
  • BeritaEntertainment