berita69.org, Jakarta- Di balik rak-rak minimarket yang tertata rapi, ada wajah-wajah lelah para karyawan yang kini dihujani pertanyaan hingga amarah dari pelanggan.
Semua berawal dari skandal beras oplosan yang bikin publik rugi Rp99 triliun per tahun.
Resa (24), Asisten Kepala Toko Alfamidi di Cikahuripan, Klapanunggal, Bogor, menjadi salah satu karyawan yang terkena imbas.
Beberapa hari lalu, dia ditegur langsung oleh sejumlah pelanggan karena beras merek Sania yang masuk daftar beras oplosan masih terpajang di rak.
Baca Juga
- Sinyal Kejagung Jerat Produsen Lain dalam Kasus Beras Oplosan
- 7 Fakta Terkini Satgas Pangan Polri Ungkap soal Beras Oplosan, Terbukti pada 5 Merek Ini!
- Kronologi Skandal Beras Oplosan Rugikan Masyarakat Rp99 Triliun per Tahun
“Waktu ditegur dan dimarahi pelanggan, saya diam saja.
Saya kan cuma karyawan, jalankan perintah atasan,” ujar Resa sambil tersenyum pahit, Kamis (25/7/2025) malam.
Advertisement
Dia mengaku, instruksi dari atas sudah jelas.
Dua pekan lalu, semua beras Sania lima kilogram harus ditarik dari rak.
Tapi hanya berselang tiga hari, perintah berubah.
Beras itu kembali boleh dijual.
“Mungkin karena sudah diuji dan dinyatakan aman,” katanya pelan.
Resa sendiri tak sepenuhnya paham.
Yang dia tahu, pekerjaannya menata, menjual, dan menjaga etalase.