BNN Ungkap Modus WNA Edarkan Narkoba di Bali yang Menggunakan Perangkat - News berita69.org

BNN Ungkap Modus WNA Edarkan Narkoba di Bali yang Menggunakan Perangkat - News berita69.org

  • Sport
BNN Ungkap Modus WNA Edarkan Narkoba di Bali yang Menggunakan Perangkat - News berita69.org

2025-07-15 00:00:00
Kepala Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI), Komjen Pol Marthinus Hukom, mengungkapkan adanya modus kejahatan narkotika yang melibatkan warga negara asing (WNA) di Bali, dengan memanfaatkan teknologi canggih.

berita69.org, Jakarta Kepala Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI), Komjen Pol Marthinus Hukom, mengungkapkan adanya modus kejahatan narkotika yang melibatkan warga nasional asing (WNA) di Bali, dengan memanfaatkan teknologi terbaru canggih.

Hal ini disampaikannya saat menghadiri acara pencanangan program Desa Bersinar di Wantilan Desa Adat Kelan, Tuban, Kabupaten Badung, Selasa (15/7/2025).

BACA JUGA:6 Pernyataan Kepala BNN Terkait Penipuan Narkoba pada Artis, Pastikan Akan Ditangkap
BACA JUGA:BNN Musnahkan Ratusan Kilogram Narkotika di Kampung Kiapang, Jadi Simbol Perlawanan
BACA JUGA:Relaps dan Residivis, Dua Istilah yang Tak Boleh Asal Disematkan dalam Kasus Narkoba

Baca Juga

  • Fariz RM Hadirkan Mantan Ketua BNN Sebagai Saksi Ahli di Sidang Lanjutan Kasus Narkoba
  • Mengerikan, Pecandu Narkoba di Indonesia Mencapai 3,3 Juta Jiwa
  • Kepala BNN Respons Wacana Legalisasi Ganja

"Kami menemukan suatu modus operandi penyebaran narkoba yang menggunakan rekayasa advance (canggih)," kata Marthinus seperti dilansir dari Antara.

Ia menjelaskan bahwa WNA yang terlibat dalam jaringan narkoba di Bali memanfaatkan teknologi informasi seperti blockchain untuk menghindari patroli dari petugasnya. 

Marthinus menuturkan, dengan teknik tersebut, peredarannya menggunakan media sosial atau tanpa tatap muka.

Kemudian, setelah adanya kesepakatan, barang tersebut ditempatkan di suatu tempat dengan kode tertentu, lalu berakhir dengan transaksi menggunakan cryptocurrency.

Dia pun mengungkapkan, ada dugaan bahwa WNA Rusia dan Ukraina jadi aktor dibalik kejahatan ini, di mana menggunakan chatbot dari aplikasi Telegram dengan format tertentu.

"Uniknya, kurirnya sudah membuat zona-zona di Bali.

Misalnya di daerah Sanur, Kuta formatnya begini.

Bayangkan penjahat dari luar membagi wilayah operasionalnya menjadi zona-zona seperti itu," ungkap Marthinus.

 

  • Berita
  • BeritaTerkini
  • BeritaHariIni
  • BeritaTerbaru
  • KabarTerbaru
  • UpdateBerita
  • BeritaGlobal
  • BeritaNasional
  • BeritaRegional
  • BeritaPolitik
  • BeritaEkonomi
  • AnalisisOlahraga
  • BeritaHarian
  • BeritaOlahraga
  • BeritaSosial
  • BeritaTeknologi
  • BeritaPendidikan
  • BeritaKesehatan
  • BeritaEntertainment