berita69.org, Jakarta - Bakal Calon Gubernur (Bacagub) DKI Jakarta, Pramono Anung, kembali melakukan blusukan untuk mendengarkan langsung keluhan masyarakat di Rusunawa Pesakih, Daan Mogot, Jakarta Barat, pada Jumat (20/9/2024).
Dalam kunjungannya, Pramono mengaku ingin berfokus pada penyelesaian berbagai masalah yang dihadapi masyarakat setempat.
Dia menegaskan bahwa jika terpilih nanti, kepemimpinannya akan prioritaskan solusi nyata untuk mengatasi persoalan yang dirasakan oleh rakyat kecil.
Baca Juga
- Jika Terpilih, Pramono Pastikan Akan Jaga Bicara Baik dengan Prabowo-Gibran
- 5 Janji Pramono Anung Jika Terpilih Jadi Gubernur Jakarta di Pilkada 2024 yang Diungkap saat Bertemu Ahok
- Pramono Anung Siap Diserbu Pertanyaan Sensitif Terkait Permasalahan Jakarta
“Saya lebih ingin menyelesaikan apa yang menjadi persoalan rakyat di bawah, kebetulan saya juga keluarga sederhana, bapak saya guru, di Kediri sana, tujuh bersaudara, Alhamdulillah saya bisa menyelesaikan pembelajaran”, ujar Pramono kepada warga setempat.
Advertisement
Selain itu, Pramono juga ingin berupaya menyerap aspirasi warga terkait permasalahan yang mereka hadapi sehari-hari.
Beberapa isu utama yang muncul antara lain terkait program Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan Kartu Jakarta Sehat (KJS), serta kendala pada aksesibilitas dan fasilitas rusun yang dirasa kurang memadai.
“Ada KJP, ada KJS, persoalan jasa wisma, kemudian rusunnya yang tertutup, minta pintu akses yang dibuka, dari situ aja saya sudah bisa mencatat bahwa rusun ini karena tempatnya enklave, sehingga ekonominya pasti kurang berkembang dibandingkan dengan daerah lain”, ungkap dia.
Salah satu tokoh masyarakat setempat, Hamzah menyampaikan keluhannya terkait akses perekonomian warga rusun yang sulit berkembang. Ia mengatakan warga hanya bisa bergantung pada konsumsi internal penghuni rusun karena keterbatasan akses.
“Ya ekonominya sebenarnya, karena saya sendiri terkena dampaknya gitu loh.
Saya bangun toko bisa hancur gitu loh, sampai ratusan juta bisa. Karena ya itu tadi dikatakan dengan Pak Pramono itu, aksesnya itu nggak ada”, cerita dia.
“Jadi orang masuk itu bukan untuk lewat, tapi memang sengaja harus masuk. Jadi kalau nggak ada tujuan masuk nggak bisa, nggak bakal masuk. Jadi yang belanja itu di sekitar-sekitar kita aja”, sambungnya.