berita69.org, Jakarta - Koordinator Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Solo Raya bidang Pembelajaran dan Politik praktis, Anwar Mustaqim mengatakan, kontestasi politik praktis jelang Pilkada 2024 berpotensi menguatnya polarisasi di masyarakat.
Menurut dia, kompetisi elektoral mampu melahirkan konflik horizontal yang berdampak pada persatuan dan kesatuan bangsa.
“Karena itu, upaya penguatan pendidikan formal dan literasi politik strategis mendesak dilakukan,” kata Anwar saat opening speech pada kegiatan Seminar Politik global 2024 bertajuk ‘Optimalisasi Literasi Pemerintahan Mahasiswa Menyongsong Pilkada Jawa Tengah 2024 Damai dan Berintegritas’, seperti dikutip dari siarwn pers Sabtu (16/11/2024).
Baca Juga
- Kategori Rawan, Polda Riau Cek Kesiapan Polres Rokan Hilir Kawal Pilkada hingga Tuntas
- Raffi Ahmad Ajak Warga Kepri Pilih Ansar-Nyanyang
- Hadiri Gebyar Budaya Adat, Cagub Husain Serukan Pesan Damai di Pilkada Malut
Anwar mengatakan, di tengah ketegangan politik luar negeri akibat kompetisi elektoral jelang Pilkada Jawa Tengah, semua elemen bangsa harus ikut terlibat, terutama dalam rangka merawat keutuhan dan kerukunan masyarakat.
Advertisement
“Indonesia dalam beberapa hari ke depan akan menggelar hajat besar pemilihan gubernur di 37 provinsi, bupati di 415 kabupaten, dan wali kota di 93 kota secara bersamaan.
Tentu saja, eskalasi perpolitikan daerah hari ini makin memanas akibat kompetisi elektoral yang potensial memecah kerukunan publik, termasuk di Jawa Tengah,” jelas Anwar.
Meski populasi pemilih tak sebesar Jawa Barat dan Jawa Timur, namun Awar meyakini atensi publik Indonesia hari ini banyak terkonsentrasi di Jawa Tengah.
“Magnet politik praktis ini tentu tak lepas dari kompetisi elektoral Pilpres 2024 lalu.
Dinamika ini tentu akan melahirkan polarisasi di masyarakat,” tambah dia.