berita69.org, Jakarta - DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) memperingati peristiwa kerusuhan Dua Puluh Tujuh Juli (Kudatuli) di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro Nomor 58, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu 27 Juli 2025.
Kudatuli merupakan masa kelam PDIP, di mana, pada masa itu kantor DPP PDIP yang diketuai oleh Megawati Soekarnoputri diambil alih secara paksa oleh massa pendukung Ketua Umum PDI hasil kongres Medan Soerjadi pada 27 Juli 1996.
Baca Juga
- Ribka Tjiptaning Bicara Kasus Hasto: Kita Tahu Sasaran Sebenarnya Ibu Mega
- Ribka Tjiptaning Endus Ada Pihak Mau Bikin Suara PDIP Cuma 7% di Pemilu 2029: Terlalu Nyepelein Kita
- Ribka Tjiptaning PDIP: Tanpa Reformasi, Tidak Ada Anak Tukang Kayu Jadi Presiden
Dalam acara peringatan itu, Ketua DPP PDIP Ribka Tjiptaning menyampaikan sejumlah hal.
Salah satunya Ribka Tjiptaning menyinggung kasus Sekretaris Jenderal atau Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
Dia menyebut, karena kejadian ini, PDIP belum menerima keadilan sejak reformasi diperjuangkan.
Advertisement
"Hari ini kita masih berkumpul dengan segala keprihatinan kita, karena Sekjen kita masih mendapat ketidakadilan dari sisi hukum.
Bahwa hukum kemarin kita menyaksikan semua, itu masih menzalimi partai kita.
Hukum masih mengangkangi partai kita," ujar Ribka Tjiptaning di DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu 27 Juli 2025.
Ia menyebut, perjuangan PDIP belum selesai.
Karena, kata Ribka, reformasi yang ada saat ini masih reformasi angan-angan semata yang tidak ada bedanya dengan era orde baru (Orba).
Lalu, ia juga menyebut peristiwa Kudatuli merupakan tonggak awal tegaknya reformasi pada Mei 1998 dan tanpa adanya Kudatuli tidak akan ada masa reformasi.
"Tanpa Kudatuli, tanpa 27 Juli tidak ada reformasi.
Tidak ada demokratisasi yang kita perjuangkan.
27 Juli menjadi tonggak reformasi," kata Ribka.
"Tidak ada 27 Juli, tidak ada anak buruh menjadi anggota DPR.
Tidak ada 27 Juli, Bonnie tidak jadi anggota DPR.
Tidak ada 27 Juli, tidak ada anak petani jadi gubernur.
Tidak ada 27 Juli, tidak ada anak tukang kayu jadi presiden.
Walaupun sekarang sudah error.
Ya, itu nasib namanya," sambung dia.
Berikut sederet pernyataan Ketua DPP PDIP Ribka Tjiptaning saat menghadiri peringatan Kudatuli dihimpun Tim News berita69.org: