berita69.org, Jakarta- Musim 2024/2025 menjadi babak baru bagi Juventus, salah satu klub paling bergengsi di Italia dan Eropa.
Setelah beberapa musim yang penuh tantangan bersama Massimiliano Allegri, Juventus berharap menemukan stabilitas dan kesuksesan baru di bawah kepemimpinan Thiago Motta, pelatih yang dikenal dengan pendekatan taktik inovatif dan filosofi permainan menyerang.
Thiago Motta, yang sebelumnya sukses menangani beberapa klub di Serie A, dikenal dengan filosofi permainan yang menekankan penguasaan bola dan transisi cepat.
Sebagai mantan gelandang yang pernah bermain untuk klub-klub besar seperti Barcelona, Inter Milan, dan Paris Saint-Germain, Motta membawa pengalaman dan wawasan yang mendalam tentang permainan di level tertinggi.
Baca Juga
- Profil Moise Kean, dari Debut di Juventus hingga Sosok Andalan Fiorentina
- Hasil Liga Italia Serie A: Hujan Gol di Giuseppe Meazza, Juventus Bendung Laju Inter Milan
- Link Live Streaming Serie A Inter Milan vs Juventus, Segera Tanding di Vidio
Di Juventus, Motta diharapkan mampu mengembalikan identitas klub sebagai penguasa Serie A, setelah beberapa musim terakhir yang kurang memuaskan.
Kehadirannya juga diharapkan dapat mengembangkan bakat-bakat muda yang dimiliki Juventus, sekaligus memaksimalkan prospek para pemain bintang yang ada.
Advertisement
Juventus memulai musim 2024/2025 dengan performa yang menjanjikan.
Di bawah arahan Motta, tim menunjukkan peningkatan dalam hal penguasaan bola, kreativitas di lini tengah, dan keandalan di depan gawang.
Formasi fleksibel yang diterapkan Motta memungkinkan para pemain untuk lebih mengekspresikan diri di lapangan, menghasilkan permainan yang lebih dinamis dan menghibur.
Namun memasuki bulan Oktober permainan Juventus bersama Motta mulai menemui hambatan hebat.
Juve tak konsisten bersama eks pelatih Bologna itu.
Mereka memang belum terkalahkan di Liga Italia, tapi sudah enam kali imbang dari 10 laga awal.
Ada tiga faktor yang menyebabkan inkonsitensi Juventus bersama Motta musim ini menurut Football Italia: