berita69.org, Jakarta - Piala AFF 2024 sudah di depan mata.
Ajang sepak bola paling bergengsi di Asia Tenggara itu berlangsung mulai 8 Desember hingga 5 Januari mendatang.
Sebelum menyaksikan sengitnya kompetisi, patut disimak cerita Timnas Indonesia sepanjang turnamen.
Sejak pertama kali diadakan pada tahun 1996 dengan nama Piala Tiger, Indonesia telah berhasil mencapai final sebanyak enam kali.
Tahun-tahun tersebut adalah 2000, 2002, 2004, 2010, 2016, dan 2020.
Baca Juga
- Bayang-Bayang Gelap Timnas Indonesia di Piala AFF: Sepak Bola Gajah Memalukan dan Dualisme Federasi
- Skuad Resmi Timnas Indonesia di Piala AFF 2024, Dipastikan Minus 2 Diaspora
- Jadwal, Hasil, dan Klasemen Piala AFF 2024: Siapa Jadi Raja Asia Tenggara?
Meskipun sering mencapai final, Timnas Indonesia belum pernah meraih gelar juara.
Hal ini memunculkan ledekan di kalangan penggemar yang menyebut tim ini sebagai spesialis runner-up.
Advertisement
Piala AFF juga diwarnai dengan berbagai momen dramatis.
Salah satu yang paling mengesankan terjadi pada edisi 2004, di mana Boaz Solossa menjadi sorotan utama.
Pada usia 18 tahun, Boaz menunjukkan kemampuan luar biasa sebagai penyerang yang ter berbahaya.
Pelatih Peter Withe memadukan Boaz dengan Ilham Jaya Kesuma, yang sudah lebih berpengalaman dan berusia delapan tahun lebih tua.
Kombinasi ini menghasilkan performa gemilang, di mana Boaz berhasil mencetak empat gol, hanya terpaut tiga gol dari Ilham yang mencetak tujuh gol dan meraih gelar top skorer.
Di edisi tersebut, Timnas Indonesia, yang diperkuat oleh pemain-pemain berbakat seperti Mahyadi Panggabean, Elie Aiboy, Kurniawan Dwi Yulianto, Charis Yulianto, Ponaryo Astaman, dan Mauly Lessy, berhasil melangkah ke final melawan Singapura.
Sayangnya, perjuangan mereka harus terhenti setelah kalah dalam dua pertemuan.
Pada pertandingan pertama, Indonesia menyerah dengan skor 1-3, dan di laga final berikutnya, mereka kembali kalah dengan skor 1-2.
Meski belum berhasil meraih gelar, pencapaian Timnas Indonesia di Piala AFF tetap menjadi sumber kebanggaan dan harapan bagi para penggemar sepak bola Lokasi Air.
Dengan perjalanan yang penuh liku, masih ada peluang bagi Indonesia untuk mengukir sejarah baru di turnamen mendatang.