berita69.org, Jakarta - Pertamina Patra Niaga mengimbau masyarakat dan konsumen untuk mewaspadai manipulasi informasi atau hoaks yang beredar, salah satunya terkait Bahan Bakar Minyak (BBM).
Pj.
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth MV Dumatubun mengatakan, pihaknya menyesalkan adanya hoaks yang dilakukan pihak tidak bertanggung jawab dan diarahkan kepada Pertamina dan Pemerintah.
Baca Juga
- Pertamina Tepis isu Batasi Pengisian BBM hingga Kebakaran SPBU: Itu Hoaks
- Hari Farmasi Sedunia 2025: Kisah Inal Membuat Profesi Apoteker Lebih Dekat dengan Masyarakat di Ruang Digital
- Deretan Hoaks Seputar Yaqut Cholil Qoumas yang Beredar di Publik, Simak Daftarnya
"Maka, Pertamina Patra Niaga merasa perlu untuk meluruskan sejumlah informasi hoaks yang beredar di media sosial," kata Roberth dalam keterangan yang diterima pada Jumat (26/9/2025).
Advertisement
Berikut deretan hoaks dan fakta sebenarnya:
1.
Pembatasan pengisian BBM hingga 7 hari untuk mobil dan 4 hari untuk motor, serta larangan bagi penunggak pajak kendaraan adalah tidak benar.
Penyaluran BBM, khususnya BBM subsidi, tetap berjalan sesuai ketentuan pemerintah melalui mekanisme yang berlaku agar lebih tepat sasaran dan transparan.
Hal ini juga sudah disampaikan oleh kementerian ESDM melalui juru bicara KESDM.
2.
Kebakaran SPBU akibat kebijakan pembatasan BBM adalah hoaks.
Video yang beredar adalah rekaman lama dari peristiwa berbeda, yaitu insiden kebakaran SPBU di Aceh pada tahun 2024.
3.
Video viral Lumajang mengenai masyarakat disebut menggeruduk SPBU adalah hoaks.
Kejadian sebenarnya adalah pada Rabu, 17 September 2025, ketika ada karnaval di Desa Sentul, Lumajang.
Karena hujan deras, penonton berdesakan berteduh di area SPBU yang sudah tutup sejak pukul 21.00 WIB.
"Keributan terjadi akibat pengaruh minuman keras, bukan karena layanan SPBU.
Tidak ada penjarahan atau kerusakan, hanya sampah yang berserakan keesokan harinya," jelas Roberth.