berita69.org, Jakarta - Menteri Sosial Syaifullah Yusuf mengungkapkan sebanyak 228 ribu lebih penerima bantuan sosial (bansos) dicoret dari daftar penerima setelah terdeteksi bermain judi online (judol).
Data tersebut diperoleh dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
"Data ini kami peroleh dari PPATK, setelah kami datang dan meminta konfirmasi soal rekening-rekening penerima bansos.
Dari 9 juta lebih data pemain judi online, 600 ribu di antaranya tercatat sebagai penerima bansos," kata Syaifullah usai meninjau Guru Rakyat SRMP 9 di Kompleks Wyataguna Bandung, Sabtu (9/8/2025) malam.
Baca Juga
- Puluhan Ribu Penerima Bansos Pegawai BUMN hingga Manajer, Mensos Bakal Lakukan Ini
- Payment ID Bank Indonesia Bisa Telusuri Pemakaian Bansos, Begini Respons Mensos
- Cek Fakta: Tidak Benar Ini Link Pendaftaran dan Periksa Nama Penerima Bansos Ibu Hamil
Ia menyebut saat ini Kementerian Sosial masih mendalami sekitar 375 ribu nama lainnya dalam daftar tersebut.
Proses verifikasi mencakup penelusuran latar belakang pekerjaan dan kondisi perekonomian para penerima.
Advertisement
"Ternyata banyak yang pengakuannya saat buka rekening adalah dokter, pegawai BUMN, dan sebagainya.
Ini sedang kami verifikasi.
Bila tidak sesuai, akan kami coret," ujarnya.
Syaifullah menegaskan, pembenahan data bansos menjadi prioritas pemerintah.
Presiden telah menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 2025 tentang Percepatan Perbaikan Data Penerima Bansos, dengan Badan Pusat Statistik (BPS) sebagai koordinator pemutakhiran data secara nasional.
"Dengan Inpres ini, kita sedang konsolidasi, data bansos terus kami mutakhirkan.
Salah satu caranya adalah memeriksa profil rekening penerima, termasuk saldo tabungan mereka," katanya.