berita69.org, Jakarta - Staf Khusus Menteri Agama Ismail Cawidu mengungkapkan media punya akting penting dalam meningkatkan literasi digital masyarakat.
Terlebih saat ini tingkat literasi digital masyarakat Indonesia masih rendah.
Ismail menjelaskan saat ini tingkat literasi digital Indonesia masih berada pada indeks 3,5 dari angka 5.
Itu sebabnya banyak hoaks dan juga ujaran kebencian yang beredar di ruang digital.
Ia juga menyebut masyarakat belum memiliki kecakapan memadai dalam menyaring informasi.
Kondisi semakin buruk karena penggunaan teknologi terbaru AI dalam manipulasi informasi atau konten.
Advertisement
"Kalau ditanya bagaimana kebijakan bicara di Indonesia, saya menyebutnya open sky policy.
Langit Indonesia ini dibuka sehingga seluruh informasi masuk, dan nanti kalau ada konten yang bertentangan dengan undang-undang baru diblokir.
Artinya kebebasan dijunjung tinggi, tetapi tantangannya teramat besar bagi masyarakat," ujarnya dilansir laman Kemenag.go.id.
"Tugas kita semua adalah meningkatkan literasi media bagi masyarakat.
Akting media luar biasa penting untuk menjelaskan, meluruskan, dan mengedukasi, agar masyarakat tidak mudah terjebak ketidakpintaran digital.
Pertahanan kita ada di masyarakat yang melek informasi," katanya menambahkan.
