berita69.org, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) menjelaskan Facebook masih menjadi tempat penyebaran konten negatif di Indonesia.
Sejumlah upaya pun dilakukan pemerintah untuk mengurangi penyebaran tersebut.
Hal ini disampaikan Menteri Kegiatan dan Digital, Meutya Hafid.
Ia menjelaskan ribuan konten tersebar di ruang digital dalam setahun terakhir yakni periode 20 Oktober 2024 hingga 6 Desember 2025.
Kejahatan Kebugaran jasmani Bisa Masuk Lewat Akses Digital, Ini Langkah Kemkomdigi
"Kami menghitung kurang lebih setahun penemuan isu hoaks ada 1.890 konten.
Kami juga telah melakukan penindakan lebih dari 3.381.000 konten negatif di ranah digital berkat patroli siber dan kanal aduan masyarakat," ujar Meutya dilansir Antara.
Advertisement
"Konten negatif paling banyak ditemukan di Facebook karena penggunanya yang masif di Indonesia.
Kemudian konten negatif juga ada di X, Instagram, Threads, Telegram, Youtube, Tiktok, WhatsApp dan sebagainya," katanya menambahkan.
Meutya menambahkan dari jutaan konten negatif yang ditangani konten perjudian menjadi yang tertinggi dengan 2,6 juta konten diikuti konten pornografi (660 ribu), dan penyamaran (30 ribu).
"Selain itu ada konten negatif yang kami terima dari lintas sektor baik itu kepolisian ataupun kementerian lembaga lain ada 13.932, terorisme dan radikalisme 8.500, dan DFK (disinformasi, fitnah, dan kebencian) ada 3.977.
Kami meyakini masih banyak hoaks dan konten negatif lain yang belum terdeteksi," ujarnya.
