berita69.org, Jakarta - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri membuka ada 110 anak di bawah umur direkrut jaringan terorisme sepanjang 2025.
Modusnya, memanfaatkan sosial media seperti Facebook (FB), Instagram (IG), hingga game online.
Di tengah informasi soal perekrutan anak-anak tersebut, hoaks mengenai terorisme juga pernah beredar di media sosial.
Berikut sejumlah hoaks seputar terorisme yang telah diverifikasi kebenarannya:
Advertisement
1.
Cek Fakta: Tidak Benar PKS Pesan ke Menag Jangan Ganggu Radikal dan Terorisme
Kabar tentang Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memberi pesan kepada Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas agar jangan mengganggu radikal dan terorisme beredar di media sosial.
Kabar tersebut disebarkan akun Facebook Gatot W.
Sast pada 24 Juni 2021.
Akun Facebook Gatot W.
Sast mengunggah gambar tangkapan layar artikel berjudul "Pesan PKS ke Menag Baru: Jangan Ganggu Radikal dan Terorisme" yang dimuat situs viva.co.id pada 23 Desember 2020.
"@@@KOMAIRRA
#EDISI : WAJAH ASLI WAHABI
*** Monggo silahkan dinilai sendiri ...
🙏🙏🙏," tulis akun Facebook Gatot W.
Sast.
Konten yang disebarkan akun Facebook Gatot W.
Sast telah 17 kali dibagikan dan mendapat 111 komentar warganet.
Benarkah PKS memberi pesan kepada Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas agar jangan mengganggu radikal dan terorisme?
Simak hasil penelusurannya berikut ini...
